Pages - Menu

Sabtu, Desember 19, 2015

Cinta segi Tiga


​Lona dia adalah gadis tinggi, berkulit kuning langsat, dan juga pakaian yang dikenakan adalah hijab dengan balutan kain-kain modern yang indah, dia adalah idaman bagi para kaum adam, lelaki yang mencoba untuk mendekatinya sudah begitu banyak, tapi tiada yang dapat meloloskan diri dari Abinya Lona. Hal yang dibenci oleh Lona adalah adanya larangan untuk dekat dengan kaum adam, Lona sudah berkali-kali menjelaskan tentang hal itu kepada keluarganya, tapi tetap saja keluarganya tiada dapat memahami hal yang diinginkan oleh Lona.

Suatu ketika cobaan dan rintangan mulai menghadang Lona, kasih sayang orangtua dan sahabatlah yang saat itu dibutuhkan oleh Lona, tapi dia tiada mendapatkan itu, bahkan dia mencoba untuk melarikan diri dari rumahnya karena tiada bisa dia menuruti semua hal yang diatur oleh keluarganya. Saat Lona mencoba jauh dari semua orang datanglah Fela sebagai sahabat untuk Lona dialah yang memberikan perhatian penuh kepada Lona karena Fela adalah wanita muslim yang memiliki pengetahuan luas tentang agama islam.

"Fela, kamu tahu tidak, hidupku ini penuh tekanan hingga aku tiada bisa bergerak dengan sesuatu hal yang aku inginkan Fela, aku bingung" cerita Lona kepada Fela.
"Lona, apakah kamu tahu, kesedihanmu itu tiada seberapa jika dibandingkan dengan penderitaan para rasul zaman lalu? Bersabarlah Lona, ini belum seberapa" jawab Fela.
"iya Fela, makasih, setiap perkataanmu membawa makna untukku Fela, aku sungguh bahagia." ucapan Lona kepada Fela.

"jangan berkata begitu Lona, senantiasalah mendekatkan diri dengan allah swt, karena dialah engkau bisa merasa tenang dari segenap masalah yang kau hadapi."
Adanya Fela menjadi semangat dalam kehidupan Lona, bagai tiada mau dia kembali ke rumahnya. Tapi tuntutan selalu ada dia harus ada dalam rumahnya dan mencintai keluarganya, karena itulah tugas dari seorang anak, Lona mencoba tersenyum saja atas setiap yang diinginkan keluarganya.

Bagaikan bulan, dikala kegelapan malam ada sebuah sinar yang terang, itulah yang dirasakannya kepada Frima, lelaki itulah yang mampu membuatnya bertahan untuk diam di dalam keluarganya. Kedekatannya dengan Frima selalu dirahasiakannya, bahkan dari Fela pun ia merahasiakannya, rasa sayangnya kepada Frima disimpannya dalam-dalam, karena dia sadar perbedaan senantiasa ada di antara Frima dengannya.

Ada peribahasa yang menyatakan bagaikan jatuh tertimpa durian, itulah yang kini dialami oleh Lona, ketika keluarganya yang ia sayangi dan ia turuti semua permintaannya, tapi malah menjodohkannya dengan lelaki pilihan Abinya, padahal orangtuanya tahu bahwa Lona ingin untuk menjadi psikolog terlebih dahulu. Dan orang yang ia sayang Frima dikabarkan telah menjalin hubungan tunangan dengan seorang wanita yang tiada diketahui oleh Lona, dan sahabatnya yaitu Fela sekarang entah di mana. Lona mulai bingung dan di saat kebingungannya inilah dia mulai putus asa.

Lona ingat tempat yang selalu bisa menenangkan hatinya yaitu masjid, dikunjungilah masjid adl, tapi ketika diinjakkan kakinya di lantai dekat pintu masuk masjid Lona begitu terkejut melihat Frima sedang di sana dengan seorang yang ia kenal yaitu Fela. Tanpa disadari Fela melihat Lona dan langsung memanggilnya.
"Assalamualaikum, lona"
"Walaikumsalam, Fela" dengan wajah terkejut dijawabnya salam dari Fela.
Fela menghampiri Lona, dan mengajaknya mendekati Frima.

"Lona, bagaimana kabarmu, maafkan aku, aku selama 2 minggu ini tidak mengunjungimu, aku habis melangsungkan pertunanganku dengan Frima" cerita Fela.
Lona semakin melemas badanya, bagai tiada dapat bernapas dia sekarang.
"selamat ya Fela, semoga kau senantiasa bahagia dengan Frima." ucapan Lona sambil menahan jatuhnya air mata Lona.
Ada tatapan aneh dari Frima, dia seperti merasakan ada hal yang membuatnya terluka ketika melihat Lona.

"iya Lona, makasih. Kamu sudah mengenal Frima ya?" tanya Fela.
"iya Fel, aku mau pulang duluan ya. Masih ada banyak tugas" jawab Lona.
Kini Lona selalu merasa bahwa dirinya tidak diperlukan oleh dunia ini. Hingga suatu hari Lona memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Hal itulah yang membuat orang sekeliling Lona sadar bahwa selama Lona hidup dia kurang mendapat kasih sayang. Dan kini doalah yang hanya bisa mereka panjatkan semoga Lona diterima di sisi Tuhan.

1 komentar:

  1. Apakah Anda memerlukan pinjaman untuk melunasi hutang Anda atau mendirikan bisnis baru ya hubungi kami melalui Email: ferdickwoodmanhelpfunds101@outlook.com

    BalasHapus